Cerita Pendek: Dilema Buah Delima
Cerita Pendek Fatimah Istri Ali bin Abi Thalib Saat Menderita Sakit dan Menginginkan Buah Delima, namun Ali Tidak Mempunyai Uang.
Cerpen Dilema Buah Delima
Ask.web.id - Suatu ketika Fatimah, istri Ali bin Abi Thalib menderita sakit. Ali pun berkata kepada Fatimah, "Dalam keadaan sakit seperti ini, makanan apa yang engkau inginkan istriku?" Fatimah menjawab, "Saat ini Aku sangat ingin makan buah delima!"
Ali pun berpikir sejenak seraya berkata dalam hatinya, apa yang harus aku perbuat. Karena saat itu Ali tidak memiliki uang sepeser pun. Lalu Ali pun bangkit dan pamit pada Fatimah untuk pergi ke pasar.
Karena saat itu ali tidak punya uang, lalu ia meminjam uang satu dirham pada temannya untuk membeli buah delima yang istrinya inginkan. Dalam perjalannan pulang, Ali bertemu dengan seorang lelaki tua.
"Apa yang kau lakukan ditempat seperti ini" tanya Ali. "Aku telah hampir lima hari tergeletak di sini. Berilah aku sebuah delima!"
Dilema antara istri yang sakit dan orang tua yang sangat membutuhkan uluran tangan pun membuat Ali memutar otak lagi. Dalam benaknya berkecamuk berbagai pertanyaan. "Jika buah delima ini kuberikan pada orang ini (orang tua), istriku Fatimah bagaimana? Jika tidak, berarti aku telah menyalahi firman Allah."
وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah kamu menghardiknya (QS Ad-Dhuhaa 93:10)
Timbullah gagasan baru dalam benak Ali, yakni membelah buah delima itu menjadi dua bagian. Sebagian diberikan kepada orang tua yang menderita sakit itu, dan yang sebagian lagi untuk istrinya.
Setelah buah delima itu di terima seorang pengemis, ia pun langsung memakan deli dengan lahap.
Dengan rasa malu Ali bin Abi thalib pun beranjak pulang untuk menyerahkan sisa delima pada istrinya. Begitu melihat suaminya, Fathimah bergegas menyambut ceria. "Mengapa kau murung? Tak lama sejak kepergianmu, aku merasa pulih dan tak menginginkan buah delima lagi."
Baru saja Ali duduk di samping Fatimah, tiba-tiba Salman al-Farisi datang membawa nampan yang ternyata berisi sembilan buah delima."
Wahai Salman, jika ini benar-benar untukku, pasti jumlahnya sepuluh, bukan sembilan. Karena Allah berfirman.
مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَاۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi). (QS Al-An'am 6:160)
Salman al-Farisi tersipu sambil mengeluarkan sebuah delima dari lengan bajunya yang sengaja ia sembunyikan untuk menguji sahabatnya itu.
So, mudah-mudahan dari cerita dilema buah delima di atas kita bisa mengambil pelajaran dan ilmu yang memang seharusnya kita amalkan. Wasallam...