Apa Arti Barokah atau Berkah itu? Ini Penjelasan Lengkapnya

Mengupas tuntang arti barokah menurut agama Islam yang sering disebut tapi salah mengartikannya. Berikut penjelasan lengkap tentang arti barokah dan berkah.

Arti Barokah

Ask.web.id - Mungkin kita pernah mengatakan kata "barokah" atau berkah, atau mungkin anda penah mendengar kata tersebut dari lawan bicara tapi dia salah mengartikan barokah.

Kita sering mendengar kata "rezeki barokah, hidup barokah, ilmu yang berkah, makanan barokah, umur barokah, dan masih banyak lagi yang sering kita dengar.

Ada juga yang mengartikan barokah dengan hasil yang nampak. Contoh si pulan usahanya bagus sampai bisa beli rumah, sawah, kebun, mbil dan lain sebagianya. Nah, apakah itu sudah bisa di katakan rezeki yang barokah? Simak penjelasan berikut agar kita paham apa itu barokah atau berkah.

Mubarok (مُبَارَك) artinya yang mendapatkan berkah, sedangkan yang memberi berkah Mubarik (مبارك). Allah Mubarik (مبارك), kalo terus diberi berkah Yubarik (يوباريك). Allah yubarik fik (الله يبارك فيك) yang artinya semoga Allah terus memberikan kepada anda berkah.

Kalo diberkahi Mubarok (مبارك), ada yang tahu apa artinya berkah? Berkah adalah Mubarok (مُبَارَك) yang diberkahi dapat berkah.

Apa artinya Barokah?

Barokah adalah ziyadatul khair (زيادة الخير) yang berarti bertambah kebaikan-kebaikan untuknya. So, kalo orang dapat berkah itu kebaikannya akan bertambah.

Misal: Allah berkahi anda di pakaian anda, maka ketika pakaian ini pernuh berkah pakaian ini hanya akan digunakan pada yang baik-baik saja, dan anda bisa terjaga dari maksiat. Begitu mengenakan pakaian ini doronganNya ingin berbuat baik saja, seperti Sholat, Baca Quran, Menghafal, Infaq dan lain sebagainya.

Misalnya lagi kalo kendaraan berkah gak akan di pakai pada tempat maksiat. Kalo kendaraan anda digunakan pada hal yang tidak di sukai oleh Allah berarti ada yang berkurang atau hilang keberkahan di dalamnya.

Makanan juga begitu, makanan minuman kalo anda makan anda minum ada berkahnya maka akan bertambah nilai kebaikannya. Jadi tenaga, terserap kedalam tubuh kemudian banyak beraktifitas kebaikan. Di pakai Sholat, dipakai Tahajud, dipakai baca Quran, dipakai Sedekah, dipakai perbuatan baik. ini tandanya ada keberkahan makanan minuman yang kita konsumsi.

Kalo keberkahan itu bukan hanya Anda yang dapatkan tapi menyebar ke lingkungan di sekitaran anda. Misal Anda yang mengerjakan amalan ini tapi tiba-tiba anak Anda mendapatkan bagiannya, istri anda mendapatkan bagiannya, atau suami anda mendapatkan bagiannya terbawa di suasana itu maka tambahkan Ta (ت) di ujungnya jadi Mubarokah (المبروكة).

ketika Allah mengatakan "saya turunkan alquran di malam yang penuh dengan keberkahan" yang paling menarik bukan hanya Ta (ت) nya menujukan kepada sifat dari kata 'laila'.

Muannats (مُؤَنَثٌّ), muannats lagi, laila, laila mubaraka (ليلى مباركة), kalo lail, lail mubarok (ليل مبروك) bukan cuma itu, karena kaidah pertama mengatakan ketika di sebutkan lailah berarti ada yang spesial di dalamnya.

Di Quran itu ada lail dan juga ada laila, lihat ayat berikut

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ

Dalam ayat di atas kenapa lail bukan lailah? tapi ketika menurunkan alquran menggunkan Ta (ت), lihat ayat berikut:

إِنَّآ أَنزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al-Quran pada malam qadar (QS Al-Qadr 97:1)

Dalam ayat berikut juga terdapat Ta (ت).

فِى لَيْلَةٍۢ مُّبَـٰرَكَةٍ

Pada malam yang diberkahi (QS Ad-Dukhan 44:3)

Mengapa selalu menggunakan Ta (ت) di ujungnya لَيْلَةِ ?

Ta (ت) nya menunjukan sifat ke istimewaan bahwa di malam itu ada yang istimewa. kemudian menggunakan Mubarakah (مباركة).

kenapa ada Ta (ت) di ujungnya?

Dalam ilmu nahwu betul, itu sifat. Na'at dengan Man'ut, Sifat dengan Mausuf. Tapi kalo anda baca dengan tafsirnya bukan sekedar Sifat & Mausuf. Allah ingin katakan "Dimalam itu saya turunkan Quran penuh dengan berkah, dan keberkahan itu bisa mengalir kelingkungan sekitarannya".

Makanya ketika Allah turunkan quran siapa pun yang mendapatkannya maka dia mendapatkan ke utamaan. Lihat bukti sejarah dan mukjizat Alquran berikut ini yang luar biasa dan mendalam untuk kita renungkan.

Mukjizat Al-quran Yang Penuh Berkah

1. Saat Quran turun di satu malam, malamnya berkah tiba-tiba malam itu berubah jadi laylatul qadr. Keutamaan malam laylatul qadr adalah ibadah di malam itu (laylatul qadr) nilannya lebih dari 1000 bulan.

2. Malamnya penuh keberkahan dan bertepatan pada hari jum'at waktunya, begitu turun di hari jum'at, jum'at berubah jadi "sayyidul ayyam (سيد الأيام)" yang artinya pemimpin setiap hari atau penghulu hari.

3. Al-quran turun dibulan ramadan, begitu turun di bulan ramadan maka ramadan berubah setatus jadi "sayyidus syuhur (سيدوس شور)" artinya pemimpin dari semua bulan.

4. Al-quran turun lewat Malaikat Jibril, maka naik status Malaikat Jibril jadi Sayyidul Malaikat (سيد الملكات) yang artinya pemimpin para Malaikat.

Padahal zaman Nabi Musa yang paling dekat dengan Rasul-Nya Malaikat maut, tapi begitu zaman Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam turun quran pada Malaikat Jibril, jadi berubah status jadi Sayyidul Malaikat (سيد الملكات).

5. Al-quran turunnya lewat Nabi Muhammad, Nabi Muhammad naik pangkat, naik status jadi Sayyidul Anbiya Iwal mursalin artinya pemimpin para nabi dan rasul.

6. Quran pertama kali turun di Makah. Begitu turun di Makah, maka Makah mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Makah berubah derastis kemudian keadaannya dari yang tadinya kotor, jorok, banyak keburukan, banyak kriminal, banyak yang mabuk. Begitu turun Al-Quran di rubah oleh Allah semuanya, turun keberkahan, datang segala hal yang tidak ada disitu.

Kotanya gersang, bebatuannya rekat sekali kuat batunya ikatannya kuat, makanya di Geology kalau batu ikatannya kuat dan sebagainya di dalamnya ada mineral dan minyak maka flat yang terjadi.

Kering kerontang, batu ikatannya kuat, tanam sesuatu susah tumbuh, tumbuhan gak ada. Tapi kok bisa? tumbuhannya gak ada pepayanya ada. Kok bisa? pohon pisangnya gak ada pisangnya ada. Kok bisa? pohon apel-nya gak ada apelnya ada. Kok bisa? pohon jeruk-nya gak ada jeruknya ada.

Coba anda bayangkan, gak ada pohonya buahnya ada bahkan bisa numpuk disitu, itu lah tanda datang keberkahan. Yang paling dasyat keberkahannya meluas, bukan hanya mendatangkan yang tidak ada jadi ada bahkan merubah keadaan penduduknya dari Jahiliah. Begitu turun Al-Quran di zaman Jahiliah, di rubah oleh Allah.

Masih ingat barokah artinya apa?

Barokah adalah ziyadatul khair (زيادة الخير) jadi kalo orang-orang mendapatkan keberkahan maka datang Khair. Umat Jahiliah turun quran, di Quran ada keberkahan, dirubah dari Jahiliah oleh al-quran langsung begitu datang quran berubah sikap. Jadi Tawaduk, jadi penyayang, jadi perangkul, jadi lembut, itu karena al-quran memiliki keberkahan.

Ari barokah ziyadatul khair (زيادة الخير), umat jahiliah berubah status naik khair-nya di lekatkan pada umatnya di buang jahiliahnya maka muncul kalimat "Khairu Ummah" artinya umat terbaik.

Lihat quran surah ke 3 Ali 'Imran ayat 110

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَـٰبِ لَكَانَ خَيْرًۭا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَـٰسِقُونَ

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS Ali 'Imran 3:110)

Dibagian "كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ" khairnya yang muncul.

7. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam hijrah dari Makah ke Medina. Begitu hijrah ke Medina, jangan dikira namanya Medina, awalnya bernama Yatsrib. Dahulu Yatsrib itu kotor dan jorok.

pindah lah nabi ke-Medina (hijrah) dan Al-Quran turun disitu, disebut Madaniyah. Keberkahan datang ke kota Yatsrib (awalnya) tiba-tiba cahaya muncul, yang kotor jadi bersih, yang jorok jadi rapi, yang tertinggal jadi maju. Berubah nama setelah cahaya muncul namanya pindah ke kota jadilah Madinah.

Madinah Munawwarah
Madinah

Madina penuh dengan cahaya kebaikan (Munawwarah) maka dikenal sampai sekarang Madinah Munawwarah artinya kota yang bersinar, menyinari, atau bercahaya.

Jadi Al-Quran itu turun dimana pun ada dalam suasana apa pun di tempatnya, waktunya, bahkan orangnya maka dia akan naik status di hadapan Allah mendapatkan keberkahan. Maka muncul lah kebaikan-kebaikan pada dirinya dan lingkungan sekitarannya.

Nabi yang dapat Qurannya se-Makah dapat kebagian kebaikannya. Nabi yang dapat Qurannya kota Madina berubah jadi kebaikan. Nabi yang dapat Qurannya waktunya kemudaian jadi berkah di dalamnya.

Dan beruntungnya kita, al-quran itu keberkahan tidak di batasi dengan wapatnya Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam. Nabinya wapat (tidak abadi) tapi Al-Qurannya di jaga oleh Allah (abadi). Karena itu quranya abdai dan keberkahan melekat pada qurannya maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabadikan keberkahn setiap dekat dengan al-quran. Maka orang-orang yang dekat dengan al-quran dia akan mendapatkan bagian dari keberkahan itu.

Maka dari itu ketika Allah mengatakan "laila mubaraka (ليلى مباركة)" bukan sekedar bayangkan turun di malam penuh keberrkahan artinya saat quran itu di turunkan kepada Anda, dan Anda menjadi bagian dari ahli quran maka Anda akan mendapatkan bagian dari keberkahan itu.